William James berujar, "Penderitaan telah membantu kita untuk mencapai suatu batas yang tidak pernah terbelah terbayangkan. Andaikata Dostoyevsky dan Leo Tostoy tidak mengalami kehidupan yang pahit, keduanya tak akan sukses menulis memoar dan novel-novel yang mengagumkan dan abadi hingga saat ini.
Dengan demikian, keyatiman, kebutaan, pengasingan, dan kemiskinan adalah salah satu sebab tumbuhan kreativitas, produktifitas, kemajuan, dan kontribusi
Seorang penyair berkata :
" kadangkala Allah menganugrahkan nikmat dengan cobaan, walau sangat besar.
Dan, telah menguji sebagian kaum dengan nikmat."
Sesungguh anak-anak dan kekayaan telah menjadi sebab munculnya kesengsaraan :
{ Maka, janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah mengehendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak ini untuk menyiksa mereka dalam kehidupan dan kelak dan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir.} ( QS. At-Taubah : 35)
Ibnu Atsir menulis buku-bukunya yang mempesona seperti jami' al-Ushul dan An-Nihayah dalam keadaan ia tidak bisa berjalan.
As-Sarakhsi menulis bukunya yang terkenal Al-Mabsuth yang berjumlah lima belas jilid saat ia di penjarah di bawah tanah.
Ibnu Qayyim menulis bukunya Zadul Ma'ad saat ia berada didalam perjalanan.
Al-Qurthubi menulis syarah untuk shahih Muslim saat ia berada di atas perahu.
Banyak orang bersinar justru setalah melepaskan jabatannya, karena setelah itu ia bisa mempersembahkan ilmunya dan idenya secara optimal dibandingkan ketika masih memangku jabatan.
"Banyak kesulitan mengepung, lalu Allah menundukkannya.
Tapi anda sangat tidak memperhatikannya."
Buku : La Tahzan
Penulis : DR. 'Aidh al-Qarni
0 komentar:
Posting Komentar